googlee10025ebf65670c5.html Pohon Tarbantin Kebenaran - Heldin Manurung: Mengenal Yang Tak Dikenal

VISI:

Menjadi Pohon Tarbantin Kebenaran (Yesaya 61:3)

MISI:

Mempersiapkan generasi yang siap menghadapi zaman akhir, dan siap sedia menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kalinya.

Menyampaikan kabar baik kepada orang sengsara, merawat orang yang remuk hati, memberitakan pembebasan kepada orang tawanan, orang yang terkurung kelepasan dari penjara, dan menghibur orang berkabung.

Puji Tuhan. Saudara bersama kami sekarang.

Tidak kebetulan saudara bersama kami saat ini. Tidak ada yang terjadi di luar pengetahuan Tuhan. Kami percaya Tuhan menghendaki saudara mengalami perubahan terhadap hidup dan kehidupan saudara. Tuhan ingin saudara mengenal Dia dengan benar, dan segala usaha dan upaya yang saudara lakukan selama ini tidak menjadi sia-sia karena pemahaman yang keliru dari maksud Firman Tuhan yang sesungguhnya. Tuhan tidak menghendaki saudara kecewa karena saudara merasa bahwa saudara telah berjalan pada kebenaran selama ini pada hal tidak demikian.

Mohon maaf bahwa kami tidak bermaksud mengkhotbai saudara. Kami tidak bermaksud bahwa kami lebih baik atau lebih pintar dari saudara. Kami hanya ingin berbagi dengan saudara tentang kebenaran yang kami peroleh dari Tuhan. Kami ingin memenuhi kerinduan saudara untuk memperoleh keutuhan hidup bersama Tuhan Yesus Kristus. Kami rindu untuk hidup bersama-sama dengan saudara sesuai dengan kehendak Yesus Kristus seperti yang Ia janjikan dalam Firman-Nya. Mari bertumbuh bersama di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Laman

Kamis, 03 Maret 2016

Mengenal Yang Tak Dikenal

Artikel Rohani Kristen

Mengenal yang Tak Dikenal
Matius 11:25-30

Mengenal yang tak dikenal merupakan sebuah ungkapan atau judul renungan yang unik, dan sepertinya mustahil untuk dilakoni. Tetapi percayalah bahwa hal ini bukan bohong-bohongan. Judul renungan kita kali ini merupakan kebenaran yang perlu dibuktikan. Firman Tuhan menyampaikan kepada kita: “Allah itu Roh dan barang siapa hendak menyembah Dia, hendaklah ...
menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran (Yohanes 4:24). Firman Tuhan ini menyatakan bahwa Allah adalah Roh. Dapatkah kita mengenal Allah, yang adalah Roh? Logika manusia mengatakan tidak mungkin. Rahasia ini tersembunyi bagi orang pandai yang menggunakan logika, tetapi jelas bagi setiap orang percaya yang digambarkan seperti anak kecil dalam (Yohanes 4:25). Setiap orang yang menggunakan logika cenderung menganalisis yang nyata atau realita, sulit atau bahkan tidak bisa mengenal Roh. Keinginan orang-orang akan hal yang nyata menyebabkannya untuk membuat patung, dan benda jadi-jadian untuk disembah. Mereka ingin mengenal Allah secara fisik. Tetapi bagaimana kita bisa mengenal Allah yang adalah Roh?  
Setiap orang dapat mengenal Allah melalui Alkitab. Kita dapat mengenal Allah melalui Alkitab dalam wujud verbalisasi, artinya dalam bentuk kata-kata. Alkitab berkata bahwa Firman itu sendiri adalah Allah. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Yohanes 1:1). Firman itu sendiri telah menjadi manusia di dalam Yesus. Yesus adalah anak Allah, sosok Allah yang bisa kita kenal di dalam daging dan di dalam Roh. Kita pun dapat mengenal Allah melalui ciptaannya yang menggambarkan keagungan Allah. Perhatikanlah matahari, bulan, bintang, langit, dan bumi dengan segala yang ada di dalamnya bercerita tentang Allah, Tuhan langit dan bumi (Mazmur 146:6).

Saudara, pembaca yang dikasihi Tuhan. Bila kita mau menyadari, kitapun bisa mengenal Allah melalui diri kita masing-masing. Kita bisa mengenal Allah dalam kuasa-Nya lewat diri kita bila kita mau menyadari dan melihat kelemahan kita. Di dalam kelemahanmulah kuasa-Ku bekerja. Kita bisa mengenal Allah sebagai tempat perteduhan, jika kita mau menyadari dan merasakan beban berat yang ada pada kita (Matius 11:28). Kita bisa mengenal Allah dengan kekuatan-Nya yang menolong kita yang letih lesuh dan berbeban berat (Matius 11:28). Yang pasti, kita dapat mengenal Allah dalam seluruh hidup dan kehidupan kita. (Heldin Manurung)