googlee10025ebf65670c5.html Pohon Tarbantin Kebenaran - Heldin Manurung: Pengertian Komunikasi

VISI:

Menjadi Pohon Tarbantin Kebenaran (Yesaya 61:3)

MISI:

Mempersiapkan generasi yang siap menghadapi zaman akhir, dan siap sedia menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kalinya.

Menyampaikan kabar baik kepada orang sengsara, merawat orang yang remuk hati, memberitakan pembebasan kepada orang tawanan, orang yang terkurung kelepasan dari penjara, dan menghibur orang berkabung.

Puji Tuhan. Saudara bersama kami sekarang.

Tidak kebetulan saudara bersama kami saat ini. Tidak ada yang terjadi di luar pengetahuan Tuhan. Kami percaya Tuhan menghendaki saudara mengalami perubahan terhadap hidup dan kehidupan saudara. Tuhan ingin saudara mengenal Dia dengan benar, dan segala usaha dan upaya yang saudara lakukan selama ini tidak menjadi sia-sia karena pemahaman yang keliru dari maksud Firman Tuhan yang sesungguhnya. Tuhan tidak menghendaki saudara kecewa karena saudara merasa bahwa saudara telah berjalan pada kebenaran selama ini pada hal tidak demikian.

Mohon maaf bahwa kami tidak bermaksud mengkhotbai saudara. Kami tidak bermaksud bahwa kami lebih baik atau lebih pintar dari saudara. Kami hanya ingin berbagi dengan saudara tentang kebenaran yang kami peroleh dari Tuhan. Kami ingin memenuhi kerinduan saudara untuk memperoleh keutuhan hidup bersama Tuhan Yesus Kristus. Kami rindu untuk hidup bersama-sama dengan saudara sesuai dengan kehendak Yesus Kristus seperti yang Ia janjikan dalam Firman-Nya. Mari bertumbuh bersama di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Laman

Rabu, 06 April 2016

Pengertian Komunikasi



PENGERTIAN KOMUNIKASI
1 Pet 4:11

Banyak orang mengartikan kata komunikasi itu hanya sebatas penyampaian dan penerimaan sesuatu yang diucapkan dari seseorang kepada orang lain. Pada hal sesungguhnya tidaklah demikian. Mereka mungkin belum mengerti sesungguhnya apa makna dari pada kata komunikasi itu sendiri. Komunikasi...
tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan, misalnya keterlibatan dalam berbagi sesuatu bersama-sama. Dengan adanya kesamaan dalam kebutuhan, keinginan dan lain sebagainya merupakan dasar untuk terlibat dalam komunikasi.

Kata komunikasi diadopsi dari bahasa asing (Bahasa Inggris) yang memiliki kata dasar ‘communis’. Dari kata dasar ini terbentuk beberapa kata bentukan yang tentu saja berkaitan dengan kata dasar tersebut, antara lain: common (umum), commune (bersekutu), community (komunitas), communism (komunisme), communion (komuni), dan communication (komunikasi).

Community (Kominitas) berarti adanya kebersamaan dengan adanya geografis dan minat yang sama. commune (bersekutu) berarti ambil bagian, atau lebih dari sekedar berbagi dan mulai mengadakan komitmen satu dengan lainnya dalam bidang kehidupan yang lebih luas, seperti kegiatan sosial, ekonomi, dan ibadah. Communion (komuni, perjamuan kudus) adanya kesatuan antara Allah dan manusia dalam tubuh Kristus. Semua ungkapan yang telah disebutkan menggambarkan pengertian komunikasi, adanya keterlibatan dalam kebersamaan dalam membangun kehidupan yang lebih luas.

Komunikasi digunakan untuk tujuan pemberitaan Injil kepada masyarakat luas. Tetapi harus diperhatikan bahwa tanpa pengertian komunikasi yang benar seperti disebutkan di atas pemberitaan Injil tersebut tidak mungkin memperkenalkan Yesus Kristus dengan efektif. Apalagi bila komunikasi tersebut dihubungkan dengan program-program, tanpa melibatkan langsung orang-orang yang memang sungguh mengerti apa yang dilakukannya. Yesus sendiri selalu melakukan komunikasi dengan melibatkan diri dalam setiap orang, misalnya dengan memberikan mereka makan, atau menyembuhkan penyakit terlebih dahulu sebelum Dia menyampaikan pengajaran Firman Tuhan.

Para pendeta dan penginjil mungkin bermaksud untuk memberitakan Injil akan tetapi pesan yang disampaikan tidak mungkin sampai kepada pendengarnya jika mereka belum melakukan komunikasi yang sesungguhnya. Mungkin saja hal inilah yang menimbulkan kebosanan ketika para pendeta berbicara menyampaikan Firman Tuhan walaupun mereka telah belajar dan melakukan persiapan dengan cermat. Akhirnya jemaat menjadi acuh tak acuh dengan ajaran Firman Tuhan yang disampaikan oleh pendeta tersebut. Namun hal itu semua terjadi karena mereka gagal untuk terlibat dengan pendengarnya. Seorang pengkhotbah akan tetap menghadapi kegagalan dalam menyampaikan Firman Tuhan bila mereka hanya sekedar berbicara tanpa pernah terlibat langsung dengan pendengar atau jemaatnya untuk mengetahui perasaan, masalah, keinginan, dan keadaan mereka. Komunikasi berarti adanya keterlibatan langsung dengan orang yang diajak berkomunikasi. (Oktarina)