PENGERTIAN KOMUNIKASI
1 Pet 4:11
Banyak orang mengartikan kata komunikasi
itu hanya sebatas penyampaian dan penerimaan sesuatu yang diucapkan dari
seseorang kepada orang lain. Pada hal sesungguhnya tidaklah demikian. Mereka
mungkin belum mengerti sesungguhnya apa makna dari pada kata komunikasi itu
sendiri. Komunikasi...
tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan, misalnya
keterlibatan dalam berbagi sesuatu bersama-sama. Dengan adanya kesamaan dalam
kebutuhan, keinginan dan lain sebagainya merupakan dasar untuk terlibat dalam
komunikasi.
Kata komunikasi diadopsi dari bahasa
asing (Bahasa Inggris) yang memiliki kata dasar ‘communis’. Dari kata dasar ini terbentuk beberapa kata bentukan
yang tentu saja berkaitan dengan kata dasar tersebut, antara lain: common (umum), commune (bersekutu), community
(komunitas), communism (komunisme), communion (komuni), dan communication (komunikasi).
Community (Kominitas)
berarti adanya kebersamaan dengan adanya geografis dan minat yang sama. commune (bersekutu) berarti ambil
bagian, atau lebih dari sekedar berbagi dan mulai mengadakan komitmen satu
dengan lainnya dalam bidang kehidupan yang lebih luas, seperti kegiatan sosial,
ekonomi, dan ibadah. Communion
(komuni, perjamuan kudus) adanya kesatuan antara Allah dan manusia dalam tubuh
Kristus. Semua ungkapan yang telah disebutkan menggambarkan pengertian
komunikasi, adanya keterlibatan dalam kebersamaan dalam membangun kehidupan
yang lebih luas.
Komunikasi digunakan untuk tujuan
pemberitaan Injil kepada masyarakat luas. Tetapi harus diperhatikan bahwa tanpa
pengertian komunikasi yang benar seperti disebutkan di atas pemberitaan Injil
tersebut tidak mungkin memperkenalkan Yesus Kristus dengan efektif. Apalagi
bila komunikasi tersebut dihubungkan dengan program-program, tanpa melibatkan
langsung orang-orang yang memang sungguh mengerti apa yang dilakukannya. Yesus
sendiri selalu melakukan komunikasi dengan melibatkan diri dalam setiap orang,
misalnya dengan memberikan mereka makan, atau menyembuhkan penyakit terlebih
dahulu sebelum Dia menyampaikan pengajaran Firman Tuhan.
Para pendeta dan penginjil mungkin
bermaksud untuk memberitakan Injil akan tetapi pesan yang disampaikan tidak
mungkin sampai kepada pendengarnya jika mereka belum melakukan komunikasi yang
sesungguhnya. Mungkin saja hal inilah yang menimbulkan kebosanan ketika para
pendeta berbicara menyampaikan Firman Tuhan walaupun mereka telah belajar dan
melakukan persiapan dengan cermat. Akhirnya jemaat menjadi acuh tak acuh dengan
ajaran Firman Tuhan yang disampaikan oleh pendeta tersebut. Namun hal itu semua
terjadi karena mereka gagal untuk terlibat dengan pendengarnya. Seorang
pengkhotbah akan tetap menghadapi kegagalan dalam menyampaikan Firman Tuhan
bila mereka hanya sekedar berbicara tanpa pernah terlibat langsung dengan
pendengar atau jemaatnya untuk mengetahui perasaan, masalah, keinginan, dan
keadaan mereka. Komunikasi berarti adanya keterlibatan langsung dengan orang
yang diajak berkomunikasi. (Oktarina)