googlee10025ebf65670c5.html Pohon Tarbantin Kebenaran - Heldin Manurung: TENTANG SANTAPAN IMAN

VISI:

Menjadi Pohon Tarbantin Kebenaran (Yesaya 61:3)

MISI:

Mempersiapkan generasi yang siap menghadapi zaman akhir, dan siap sedia menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kalinya.

Menyampaikan kabar baik kepada orang sengsara, merawat orang yang remuk hati, memberitakan pembebasan kepada orang tawanan, orang yang terkurung kelepasan dari penjara, dan menghibur orang berkabung.

Puji Tuhan. Saudara bersama kami sekarang.

Tidak kebetulan saudara bersama kami saat ini. Tidak ada yang terjadi di luar pengetahuan Tuhan. Kami percaya Tuhan menghendaki saudara mengalami perubahan terhadap hidup dan kehidupan saudara. Tuhan ingin saudara mengenal Dia dengan benar, dan segala usaha dan upaya yang saudara lakukan selama ini tidak menjadi sia-sia karena pemahaman yang keliru dari maksud Firman Tuhan yang sesungguhnya. Tuhan tidak menghendaki saudara kecewa karena saudara merasa bahwa saudara telah berjalan pada kebenaran selama ini pada hal tidak demikian.

Mohon maaf bahwa kami tidak bermaksud mengkhotbai saudara. Kami tidak bermaksud bahwa kami lebih baik atau lebih pintar dari saudara. Kami hanya ingin berbagi dengan saudara tentang kebenaran yang kami peroleh dari Tuhan. Kami ingin memenuhi kerinduan saudara untuk memperoleh keutuhan hidup bersama Tuhan Yesus Kristus. Kami rindu untuk hidup bersama-sama dengan saudara sesuai dengan kehendak Yesus Kristus seperti yang Ia janjikan dalam Firman-Nya. Mari bertumbuh bersama di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Laman

TENTANG SANTAPAN IMAN

Santapan Bagi Iman

Kita tidak perlu heran. Kita dapat saksikan bagaimana kebanyakan manusia tidak semakin lemah dalam iman. Tentu saja mereka semakin lemah dalam iman mereka, dan kuat dalam tubuh jasmani dan jiwanya. Mereka memberi makan tubuh jasmani mereka secara rutin dan dengan makanan yang terbaik dan pilihan minimal tiga kali sehari, belum lagi makanan lain seperti snack dan jajanan di tengah-tengah kesibukan mereka. demikian juga dengan makanan jiwani. Mereka dijejali pelajaran sekuler di sekolah dari pagi hingga sore hari setiap hari. Belum lagi pelajaran dari kehidupan sehari-hari mereka, pergaulan, dan budaya yang mereka hidupi. Bahkan mereka sampai kelelahan, dan tidak jarang yang mengalami stress. Bagaimana dengan makanan rohaninya? Yeach, dengan sangat sedih saya harus mengatakan bahwa makanan rohani mereka merupakan suguhan yang dingin, hanya dengan satu kali seminggu. Makanan rohani yang mereka nikmati belum tentu juga makanan rohani yang cukup gizi. Mungkin mereka hanya mengikuti ibadah di gereja layaknya ritual dan agamawi belaka, belum lagi dengan suguhan khotbah yang kurang membangun iman. Jadi tidaklah heran kalau kita menyaksikan banyak orang Kristen yang begitu lemah dalam keadaan iman mereka.


Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut? Sebenarnya siih tidak sulit untuk mengatasinya. Yang menjadi masalah mungkin adalah kemauan dan ketaatan kita. Maukah kita  memberi makanan bagi iman kita setiap hari? Tiga kali dalam satu hari? Layaknya makanan bagi tubuh jasmani kita. Mungkin ada yang dengan taat melakukannya sehingga mereka benar-benar sehat rohani mereka, iman mereka kuat. Mungkin ada yang mengajukan keberatan dengan tiga kali dalam satu hari. Mungkin mereka berkata, dua kali saja cukup dalam satu hari. Katakanlah waktu pagi dalam mezbah pagi, dan waktu malam dalam mezbah malam. Mungkin ada juga yang masih menawar dengan mengatakan cukup satu kali dalam satu hari. Itu semua tergantung pada kebutuhan anda. Tetapi ingatlah bahwa firman Tuhan berkata: “Tetaplah berdoa.” (1 Tes 5:17) artinya, bukan Cuma tiga kali tetapi terus menerus. Hal ini sesuai dengan bunyi firman Tuhan dalam Yosua 1:8: “Merenungkan firman Tuhan siang dan malam.” Artinya sepanjang waktu dalam hidup ini.

Kasih Karunia dan Damai Sejahtera dari Yesus Kristus menyertai Saudara. 

Salam dari Kami POHON TARBANTIN KEBENARAN